Sungai Raya, DIKBUD

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya melaksanakan kegiatan Sosialisasi dan Sinkronisasi Dapodik Versi 2026 Tahun 2025 yang diperuntukkan bagi seluruh operator sekolah jenjang SD dan SMP, baik negeri maupun swasta se-Kabupaten Kubu Raya.

Kegiatan berlangsung selama tiga hari, Selasa hingga Kamis (12–14 Agustus 2025), dengan sistem pembagian jadwal berdasarkan wilayah kecamatan. Setiap hari, peserta berasal dari kecamatan yang berbeda agar penyampaian materi lebih efektif dan terfokus.

Acara dibuka secara resmi oleh Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kubu Raya, Dwi Didik Gunawan, S.Pd., M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa peluncuran Dapodik versi terbaru membawa sejumlah pembaruan penting yang harus segera dipahami dan diimplementasikan oleh seluruh operator sekolah.

“Jangan khawatir, saya yakin seluruh tim kerja Dapodik Kubu Raya, mulai dari sekolah hingga operator kabupaten, memiliki integritas yang tidak saya ragukan lagi,” ungkap Didik Gunawan.

Beliau juga menambahkan, pengalamannya pernah menjadi operator sekolah membuatnya memahami betul tantangan yang dihadapi para operator dalam menjalankan tugasnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Sosialisasi dan Sinkronisasi Dapodik, Ishak, SE, menjelaskan bahwa pada hari pertama kegiatan diikuti oleh tiga kecamatan, yakni Kecamatan Sungai Kakap, Batu Ampar, dan Terentang. Adapun enam kecamatan lainnya dijadwalkan hadir pada dua hari berikutnya hingga kegiatan berakhir.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh operator sekolah dapat memahami perubahan teknis pada Dapodik versi 2026 sekaligus mampu menyesuaikan pengelolaan data pendidikan di sekolah masing-masing secara lebih akurat dan terintegrasi. Hal ini penting karena Dapodik merupakan basis data utama pendidikan nasional yang menjadi dasar dalam perencanaan, penganggaran, dan pengambilan kebijakan pendidikan di tingkat daerah maupun pusat.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kubu Raya berkomitmen mendukung penuh peran para operator sekolah sebagai garda terdepan dalam memastikan kualitas data pendidikan, sehingga pelayanan dan kebijakan yang lahir benar-benar sesuai dengan kebutuhan di lapangan.